Another best Indonesian movie akhirnya terlahir kembali.. =)
Laskar pelangi, novelnya pun udah booming lama sebelum filmnya akhirnya selesai dibuat. Dan yang saya syukurkan pertama sekali ,saat mendengar kabar Laskar Pelangi akan difilmkan, adalah saat tahu kalau film ini bakal digarap sama Mira Lesmana dkk. Kalau film ini ternyata bermula cukup tragis seperti Ayat2Cinta, mungkin lebih baik saya ga berharap terlalu banyak. 25 September kemarin Laskar Pelangi premier di banyak bioskop-bioskop. Bahkan sampai blitz megaplex di PVJ Bandung memutar Laskar Pelangi di beberapa studio hampir bersamaan!
Haha, cukup lega juga melihat animo penonton Indonesia yang masih tau mana film bagus. Ibu-ibu jarang sekali ada yang mau nonton film remaja di Bioskop, mereka mungkin masih cukup pintar untuk menghemat uang (soalnya tontonan kayak begitu bisa didapatkan di TV sehari2!). Tapi setelah Petualangan Sherina, Ayat2Cinta, dan Laskar Pelangi saya akhirnya bisa lihat mereka-mereka yang jarang sekali pergi ke bioskop. Misalnya, orang-orang Pemda, ibu-ibu Pemda, bapak-bapak, kakek-kakek, dan sekeluarga.
Dan Laskar Pelangi memang agak berbeda dengan jalan cerita novelnya, tapi itu ga ngecewain saya. Saya pribadi jadi lebih sadar bakal akar budaya saya (melayu), tapi dalam cara yang bagus, bukan lewat dangdut koplo atau Emo Melayu-nya Kangen Band..
Saya berkhayal kalo film yang setara dengan Laskar Pelangi ini bisa jadi pasar yang menguasai Indonesia, bukan film-film yang terlalu gampang dicerna atau bahkan tinggal telan saja. Makanya saya sering negdumel lagi , kalau-kalau saya bisa jadi seseorang yang memegang pengaruh besar dalam perfilman Indonesia. Lebih kecewa lagi, saat tau kalau raam punjabi (akar dari semua kesinetronan) adalah salah satu orang penting yang memegang perfilman Indonesia. Kalaupun beliau pergi meninggalkan bumi, masih ada anak-anaknya yang melanjutkan perjuangan sinetron di Indonesia.
Hiks..
(lagi no spirit..)
